Ga sia-sia hari ini bangun pagi dan menembus dinginnya pagi buat menghadiri workshop ‘Poetry Writing’. Kelas yang sangat menarik dan ternyata sobat…menulis puisi itu tidak sesusah yang kita bayangkan, trust me dech! Kemarin sich yang berminat banyak, ternyata cuma lima orang yang hadir. Saking menariknya, ga terasa workshop yang dijadwalkan berlangsung hanya 3 jam (09.00 – 12.00) molor sampai 12.30 🙂 . Workshop ini dipandu Rosemary Viete, international students support officer di Faculty of Education. Beliaulah yang biasanya proof read tugas kami dan juga membantu di study group. Orangnya sangat ramah, sabar dan menarik dalam menyampaikan materi, sehingga kelas 3 jam tidak terasa lama dan membosankan.
Banyak guru yang takut mengajar puisi karena merasa tidak bisa berbahasa puitis atau tidak punya keratifitas seni. Jangan khawatir lagi bapak dan ibu guru, semua itu bisa dipelajari dan intinya jangan pernah takut salah atau takut mencoba. Bukankah belajar itu adalah sebuah proses? 🙂 . Menulis puisi tidak selalu berbahasa layaknya Shakespeare yang membuat kita harus mengerutkan kening atau berpikir ekstra untuk memahaminya. Saya tanya ya, bait di bawah ini menurut anda puisi atau tidak 😉
Malam
kelam
aku tenggelam
dalam suram
Menurut saya itu puisi. Mengapa? karena ada maknanya…after all poetry is about meaning. Workshop hari ini mengupas tentang menulis puisi khususnya untuk kelas EFL (English as Foreign Language), jadi semua puisi berbahasa Inggris. Tapi nggak masalah, karena bisa juga diterapkan di kelas berbahasa Indonesia bahkan di kelas non-bahasa sebagai selingan maupun bahan ajar.
Ada hal menarik yang disampaikan Rosemary hari ini: “The whole idea of writing poetry is about how to make the pattern, break the pattern and play with the pattern” (Rosemary, 2008). However, don’t break the pattern too often; otherwise it will become the pattern itself…bingung nggak? 🙂 . Berikut ini beberapa bentuk puisi yang kami pelajari hari ini:
- Pattern Poems
1. Participle-noun poems
2. Colour poems
3. Two-line pattern poems for the class or groups
4. Sentence poems
5. Recipe poems
- Haiku
- Cinquain
Saya akan membuat tulisan untuk masing-masing bentuk puisi di atas, semoga bisa bermanfaat buat teman-teman. Anda bisa menulis puisi untuk orang tua, suami/istri, anak, teman dekat, sahabat, binatang kesayangan…dsb. Apapun bisa dijadikan tema untuk puisi, bahkan kucing yang lagi beranakpun bisa 🙂 . Jangan juga identikkan puisi dengan cengeng dan gombalisme (walaupun puisi media yang cukup efektif dan popular untuk nge-gombal atau ngerayu).
Lebih senangnya lagi hari ini kami dapat ilmu baru sekaligus membawa pulang sebuah buku tentang puisi…ah senang sekali, sampai senyum-senyum sepanjang perjalanan pulang. Rosemary juga dengan baik hatinya membelikan kami semua muffin (yang enak banget) dan orange juice…huhuhuh…jadi terharu 😥 katanya sebagai award karena kami sudah sangat bersemangat mengikuti workshop dan membuat puisi yang sangat menarik. Ayo menulis puisiiiiiiii!!!!!!!!!!!!!!
Sebait puisi yang saya buat hari ini:
Poetry salad
A slice of courage
A spoonful of creativity
A drop of letters
or
A bunch of words
Blend them together
Add a bit of love
and serve to your beloved
(foto-foto menyusul karena ini ngenet di kampus…hehehe 😀 )
Lha? kok pertamax? Hihihi
Wah wah wah. Puisinya enak ya.. bisa dimakan.. bagus lah.. nulislah yang banyak agar tetap sehat dan bugar..
Good girl!!
–> halah, pak dokter kena virus pertamax juga toh 😀 menulis puisi untuk makanan hati dok, mau mencoba? saya tantang buat membuat puisi…tunggu tantangannya di postingan berikutnya ya….
This is my poem:
My heart and my nose
Cannot live without you
Still the way they are
The place that they belong
Breathe and hold, not the air but the soul
The sun still shine in my heart
But my nose is still running
Water fading low
And here comes the greenish yellow melt with blue
Judulnya: Flu with Watery nose
–> plok…plok…plok….pak dokter hebat bikin puisinya 😀 tapi bagian “greenish yellow melt with blue” yacks….heheheeh
nulis puisi wah..! kaya’nya aku ngga bakat dee…
–> dicoba dulu mbak, percaya dech ini bukan soal bakat tapi kemauan 😀 join aja di tantangan bikin puisi saya di postingan berikutnya….dan saya yakin mbak nina pasti BISA!
aku
menulis
puitis
tak terkikis
disinis .. eh disini.
–> fufufu….mas adams dah mulai duluan 😀 tebarkan virus puisi…
Puisi Istirahat
hari sudah siang
menunjukan jam 12
waktunya makan siang
😆
–> satu lagi kena virus puisi…senangnya 🙂
menulis puisi menjadi ga susah kalo objek yang dipuisikan adalah sesuatu yang dicintainya, apapun itu, suami, istri, alam, binatang, tumbuhan, bahkan Tuhan..
heu.. heu..
–> ga mesti susuatu yg dicintai kok Dion, apa aja bisa jadi tema puisi 🙂
makasih udah berbagi ilmu ya, in.
ditunggu artikel-artikel berikutnya.
kalau udah kelar, aku mau coba bikin, terus kamu review ya? hihihi…
–> sama2 baru belajar kok uni….gimana kalau saling review ajah 😀
saya sering sekali coba buat puisi tapi jadinya kok aneh terus!
wekekekkeeke!
–> mungkin itu suma perasaan dik trendy aja…halah…. 😀
Huhui!
1nd1r4 belajar menulis puisi, semoga saya bisa belajar darinya. Di tunggu puisi-puisi yang dijanjikan posting ini.
Salam
Duh Non gw suka banget poetry and poems, ajarin bikinin dong say 🙂
Indah kupandang teduhmu
Nyanyian yang tak kan pernah usang
Dalam buaian sang alam
Ikrarkan bahasa kalbumu
Rasa Cinta yang kau beri
Akan selalu bersemayam di hati..
Trims Honey, being my virtual friend *menjura*
–> waduh iin juga baru belajar mbak….
wahhh…puisinya bagussss….*tepok tangak bt mb nenyok* ….makasi jg dah mau jadi teman iin 🙂
wah…teteh yang satu ini, mjd pembelajar yg ulung yak…..
wah….bisa dpt ilmu banyak neh…..
klo dh bisa berpuisi ria, mo bauat siapakah itu !?!?!
.
.
.
.
.
saya…… menunggu !!!! (ngarep……… 😀 )
–> masih terus belajar kok, selagi ada kesempatan mengapa tidak diambil…iya kan…hmm…buat siapa yah puisinya… 😉
Penyuka puisi biasanya berhati romantis dan syahdu. Ceileee….
btw, and serve to your beloved nya mau diarahin kemana nih (rebutan jadi beloved nya Iin)
–> romantis (ROmbongan Makan Gratis) 😆 … nggak romantis gw git…biasa ajah, soal beloved…mmmm…ada ajah 😉
waduh mbak…aku paling gak bisa nulis puisi hehe….
–> bisa, pasti bisa, bisa kok….halah kok malah aq yg ngeyel..hehehe
waduh, saya musti belajar banyak nich dari mbak 😉
–> ayo belajar barengggg 🙂
Ehmm..ehmm… Ikut nyoba aaaahh…
Jarak
Tak berarti
Karena lautan teduh dimatamu
Mengantarkan asa dalam ombaknya
Sekejap bersisian
tak bermakna
Karena lautan teduh itu
bukan untuk direnangi olehku…
–> cuit…cuit…ami melow euy…bukan direnangi oleh ami karena ami ga bisa renang 😆 ….. nice poem though 🙂
Mbak Indira kayaknya aku masih butuh kelas tambahan deh. Pengen banget bisa nulis puisi. Tapi kayaknya bahasa saya kok terlalu plain ya? Nanti deh tak cobanya. Tulisannya bermanfaat mbak Indira. thanks
–> ayo sama2 belajar, saya juga masih belajar kok… 😀
saia juga demen nulis puisi mbak..
tapi ya agak katrok….
hehehe
kalo ada waktu berkunjung di http://www.relunghidupku.blogspot.com
salam kenal,,
Terima kasih
–> *langsung meluncur ke TKP* … salam kenal juga 🙂