“Aku sedang ingin…”

Itu katanya semalam

 

“Ingin apa?”

Itu tanyaku

 

“Aku sedang ingin bicara dan bercerita”

“Aku ingin mengadu dan bertanya”

Berkata dia sambil menunduk

 

“Pada siapa kau ingin bicara dan bercerita?”

“Pada siapa kau ingin mengadu dan bertany?”

Sekali lagi aku bertanya

 

“Kau seperti orang bodoh saja!”

“Hal begini juga dipertanyakan”

Menyaut ia dalam gusar

 

“Ayah ibumu?”

“Kakak atau adikmu?”

“Sahabat dekatmu?”
Kembali bertanya aku dalam bingung

 

“Benar-benar payah kau!”

“Tentu saja pada Kekasihku…tak ada bandingannya!”

Raut wajahnya berubah kagum dan takjub

Matanya berbinar saat kata kekasih diucapkan

 

“Kekasihmu?”

“Lebih pentingkah ia dari ayah, ibu, saudara dan teman-temanmu?”

“Sangat rupawankah ia hingga kau begitu memujanya?”

“Begitu agungkah ia hingga kau begitu menjunjungnya?”

Ada sejuta Tanya padaku tentang Kekasihnya

 

“Ah…sudah kukatakan Dia tak ada bandingannya”

“Aku bersujud pada-Nya”

“Aku memohon pada-Nya”

“Apapun yang kulakukan hanya atas nama-Nya”

“Kekasih hatiku, pencipta dan pencabut nyawaku…pembawaku ke jalan surga”

“Sepanjang aku berjalan pada jalan yang ditentukan-Nya”

Menetes air matanya

 

“Kalau begitu kita memiliki kekasih yang sama”

Menetes pula air mataku

 


Advertisement

About Indira Sari Paputungan

Aku adalah penjelajah bumi Allah. Menikmati dan mensyukuri semua yang Allah hadirkan ke dunia dan ke hidupku. Mencoba menjadi bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s