Sudah 4 bulan di Melbourne, tapi aku belum juga terbiasa dengan satu hari empat musimnya, apalagi dinginnya..brrrrrrrrrrr….ga kuku dech. Sudah 3 hari terakhir, setiap malam suhunya dibawah 10 derajat, bahkan semalam Cuma 7 derajat. Sejauh ini aku masih bertahan untuk tidak memakai heater, walaupun semalam bayang-bayang heater sudah bolak balik melintas di kepalaku (suara hatiku: alangkah hangatnya tidur dengan heater menyala…). Is it time for a heater? Tapi aku menghalau jauh-jauh pikiran untuk menggunakan heater, karena nanti saat winter tiba pasti lebih dingin. Kalau suhu segini sudah pakai heater, nanti saat lebih dingin lagi tubuhku akan butuh lebih dari heater (apa ya yang lebih dari heater, emangnya harus bawa kompor). Saat beginilah aku benar-benar kangen dengan Bali…pantai, matahari, hangat..panassssssssssssssssss. Aku berusaha memasukkan pikiran positif ke dalam otakku yang nyaris beku ini “hangat…hangat…hangat…hangat” tapi sugesti positif ini kurang berhasil, badanku masih gemetaran dan kedua telapak kakiku sedingin es…sekali lagi aku bertanya dalam hati “Is it time for a heater?” dan akupun terlelap…zzzz….zzzz…zzzzz
Picture: http://www.edmondsfire.org/images/ElectricHeater.gif
brrrrrrrr…. seperti iklan coca-cola, ya..:)
–> hoohhh…..kebanyakan nonton tv tuh 😀