Sobat…
Mungkin raga kita terpisah samudra
berjarak ribuan mil
***
Sobat…
Memang kaki ini tak menjejak bumi pertiwi
tapi hati dan karya kami
tercurah untuk Indonesia tercinta
***
Sobat…
Hari ini bumi pertiwi masih menangis
Untuk setiap insan…
yang tak mampu mengenyam pendidikan
yang meringkuk di kolong jembatan
yang menjerit kelaparan
yang menangis digempur gempa dan banjir
yang tertindas kekuasaan
***
Sobat…
Hari ini bumi pertiwi masih murka
untuk setiap insan…
yang memperkosa alam
yang menutup mata dan telinga
yang berteriak tapi tak bertindak
yang meminta hak tanpa laksanakan kewajiban
yang tertawa diatas derita saudaranya
***
Sobat…
Hari ini bumi pertiwi masih tersenyum
Karena masih ada insan…
yang terus berjuang tuk menjadikan
diri sendiri dan sekitar lebih baik
yang masih punya rasa malu
yang masih bisa berkata jujur
yang masih membuka mata dan telinga
tuk melihat sekitar
tak hanya melihat dan berkomentar
namun mendekat dan mengulurkan tangan
bukan demi sebuah pujian
namun demi persaudaraan
***
Sobat…
Lebih baik suburkan senyum ibu pertiwi
Bukan menghujat
Bukan berteriak
Bukan menghentak
Bukan merusak
Bukan membakar
Bukan sekedar kata
Bersama..kupercaya kita bisa
Dirgahayu negeriku tercinta….
Semalam saya membaca banyak postingan tentang hari kemerdekaan RI ke-63. Sayangnya sedikit sekali yang bisa membuat kita tersenyum, sepertinya Indonesia hanya berisikan penderitaan dan bencana, sepertinya Indonesia tidak ada perbaikan semenjak kemerdekaan 17 Agustus 1945. Harus diakui bahwa banyak hal yang kurang baik di negara kita, pembangunan belum merata, kasus korupsi terus berlanjut, dan rakyat semakin prihatin dengan harga-harga yang semakin melonjak. Terlepas dari semua hal tersebut, Indonesia juga mencapai perbaikan yang tidak bisa dikatakan sedikit, saya berharap masih bisa membaca perbaikan tersebut di beberapa postingan bertema 17 Agustus-an. Bad things happen at anyone…anytime…anywhere…the most important thing is “have we done something to make it better?” Tidak selalu berhasil, tapi sekecil apapun usaha kita untuk menjadi lebih baik pasti akan ada hasilnya, you’ve just got to believe it!
Berada di negeri orang bukan berarti kami mengabaikan hari kemerdekaan Indonesia. Pagi ini pukul 08.00 waktu Melbourne (05.00 WIB/06.00 WITA) saya dan teman-teman sudah berada di stasiun kereta, siap untuk menghadiri upacara peringatan 17 Agustus di Konjen RI. Hari ini sepertinya kereta dan tram dipenuhi orang Indonesia 🙂 . Upacara dijadwalkan untuk mulai pada pukul 09.30, sayangnya jam karet berlaku dan acara baru dimulai saat waktu hampir menunjukkan pukul 10.30. Kami berbaris rapi dan upacarapun dimulai. Sama saja dengan upacara bendera di Indonesia, ada pengibaran bendera, pembacaan teks proklamasi, pembukaan UUD 1945, pidato dan menyanyikan lagu-lagu nasional.
Ternyata banyak juga warna negara RI di Melbourne yang mau mengikuti perayaan 17 Agustus. O..ya upacara ini juga banyak dihadiri warga Australia. Perayaan kemerdekaan RI di Melbourne juga diramaikan dengan festival makanan dan hiburan. Hidangan yang dijajakan antara lain nasi gudeg, bakso, sate padang, empek-empek, siomay, jajanan pasar dan juga es cendal. Harga yang ditawarkan cukup bersahabat dengan kantong mahasiswa rata-rata A$ 5 untuk satu porsinya.
Acara hiburannya juga cukup menarik. Penampilan pertama yang membuat saya kagum adalah permainan gamelan dan gending jawa oleh PERMAI (Persatuan Masyarakat Australia Indonesia) yang semuanya adalah warga Australi. Mereka Sangay piawai memainkan perangkat gamelan sekaligus melantunkan gending jawa. Hiburan lainnya adalah musik yang menampilkan band Indomonashis band (anak-anak Indonesia yang kuliah di Monash University). Videonya bisa dilihat disini:
Demikian laporan singkat perayaan 17 Agustus di Melbourne. Dirgahayu RI ke-63…MERDEKA & TETAP SEMANGAT! 😀
Tambahan:
Maaf, rasanya ada yang kurang kalau belum ada foto farsis 😀 ini kami yang bangun pagi dan dengan langkah penuh semangat menuju Konjen RI untuk upacara…ayooo tebakkk…Indira ada dimana? 😉
Salam
ya ya dimanapun berada ibu pertiwi tak dilupakkan..aih ngiler euy liat makanannnya…mmm yummie…
–> pastinya mbak….kalau disini pasti iin bagi mbak 🙂
Orang – orang pikiran sempit yang hanya bisa mencaci maki dan menyalahkan keadaan tanpa berbuat sesuatu, walau gimanapun juga I LOVE INDONESIA dengan segala kelebihan dan kekurangannya…….. MERDEKA …., upacara apa makan – makan ? dan tumben narsisnya paling belakang heheheheh 😆
–> upacara trus mkan2nya bonus 😉 biar belakangan teteup ada kannnnn
sedap puisinya
sedap upacaranya
sedap makanannya
sedap hiburannya…
jadi orang indonesia emang sedaaaap…
aku tau… aku tau iin yang mana…
*sibuk ngacung-acungin tangan*
tapi ada hadiahnya, kan?
bakso…
okeh?
–> yg mana hayoo??? nanti ditraktir bakso kalo ke melbourne..hehehe 🙂 pokoke I’m proud to be an Indonesian lah
Mudah-mudahan saya termasuk putra ibu pertiwi yang telah membuatnya masih bisa tersenyum. Bukan yang membuatnya menangis, marah atau murka. Makan-makan, asik euy! Indira yang pakai sendal jepit itu kan? :lol: *kabur naik ojek
–> Amien…aduh pak upacara outdoor dibawah suhu 13 derajat celcius…manalah mungkin saya pake sandal jepit 🙂 jalan kaki aja pak kaburnya, saya nggak ngejar kok…hehehehe
yang penting kan dirayakan!
wekekekek!
nggak ada perlombaannya ya!
hhihihihih
–> dirayakan dan terus berkarya…adanya makan2, perlombaanya tgl 23 agustus nanti
wahhh seru banget,, siap upacara makan² 😀
–> psssttt…jgn keras2 bilang makan2nya…upacara BENDERA kok Zoel 😉
MERDEKA!!! Tujuan selanjutnya, Festival Indonesia yok In…hehehe…
Baidewei, harusnya es cendolnya difoto yaa…secara itu es cendol ter-enak yang pernah aku rasakan disini..
–> *ambil agenda terus catat pesan Ami* SIAP, Mi! belum difoto dah keburu masuk perut Ami cendolnya 😆 hahaha
Ind itu yang yang… dibelakang.. itu di semak2… nyempil
Wooh jauh-jauh teteup upacara ya 😀 gw sih lembur jadi telad bangun…
ke pantai dah 😀
–> *ngelempar bumerang ke Eru* …. emang upil pake nyempil. Halah alasan klise telat bangun. emang kalau bangun pagi bakal upacara? *mode ga percaya ON* btw apa alamat blog barunya? yg lama dah ilang…kok ga pengumuman sich…atau aku yg telat?
^_^ plok.. plok.. plok…
ada kalimat yang paling saya suka dari tulisan mba Indira ini,
“have we done something to make it better?”
Persis dengan kalimatnya bung Karno,
“Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang telah kamu berikan untuk negaramu!”
DIRGAHAYU….!!
–> karena orang lebih sering meminta hak…protes..tanpa bercermin terlebih dahulu..sudahkah kewajiban dilaksanakan…
jadi lapar ngeliat makanannya…
–> halah…makan dulu dong baru comment 😉
lho makannya bayar tho, kirain dibayarin ama kedutaan huehehe
gue nebak yah, kyknya yg baris paling belakang, di sebelah kiri ce berkacamata. Iin pake kaos/baju warna putih, lagi terpaksa nyengir pdhal mata msh bengkak 🙂 😛
–> ada yg gratisan sekotak kue dan teh kotak, yg lainnya bayar…hihihi..emang mata masih ngantuk….tau aja 😀
apapun yang terjadi ma indonesia, tetap semangat..
*lihat kiri kanan cari stan makanan*
–> stuju mas *nyodorin kentang goreng buat mas taliguci* 😉
Puisinya menyentuh Mbak Indira, oh ya mbak Indira yang paling depan dekat ama anak kecil. Wah saya berharap tahun depan bisa merayakan seperti itu deh. thanks
–> makasi…hanya goresan sderhana mbak…didoain dech semoga bisa rayain kya gini tahun depan….salahhhh….saya nyaris tak terlihat di foto ituuuu 😦
wah ada bakso juga ya di sana? jadi laper. kerasa banget deh kangen ama bakso kalo lama di luar negeri 🙂
–> bukan hanya bakso, ada siomay, sate padang, nasi gudeg…wah jadi ikutan lapar 😀
Ternyata tak kalah meriah 🙂
–> iya dong, ga mau kalah dengan yang di Indonesia 🙂 raga boleh jauh dari Indonesia, tapi rasa tetap dekat…
Kata Yulism: “oh ya mbak Indira yang paling depan dekat ama anak kecil.”
Mbak…bukan Mbak… itu bukan Indiraaa… Itu saya..saya… sayaaaaa!!! *dengan hiperbolisnya mengacungkan telunjuk*
–> iya nich, masa itu indira…pencemaran wajah….eh…nama baik nich 😡
meriah juga ya mbak…tapi ngerayain hari kemerdekaan kita di negeri orang rasanya gimana gitu ya…..nelongso hihihi….
–> cukup meriah, nelongso karena ga bisa coba semua makanan indonesia..heheheh 😀
Sobat!
alhamdulillah
ibu pertiwi masih bisa menangis
pertanda harapan masih ada
Alhamdulillah
ibu pertiwi masih bisa murka
pertanda semangat taklah sirna
Alhamdulillah wasyukurilah…
–> Iya opa, harus selalu mengucap syukur meskipun diantara musibah dan cobaan. Thanks for reminding me!