Monumen Jogja Kembali (Monjali)

Terakhir kali berkunjung ke Monumen Jogja Kembali (Monjali) kurang lebih 10-12 tahun yang lalu. Monumen ini terletak di Ring Road Utara, kurang lebih 15 menit perjalanan dari Malioboro. Tiket masuknya Rp 5000 ditambah izin memotret Rp 1000/kamera (kalau dimasukkan tas kameranya, kita ga perlu bayar 😀 ). Kami (aku dan Sandi) pergi kesana pada hari Senin, padahal menurut jadwal monumen ini buka setiap hari kecuali Senin…aneh… 🙄 .

Kesan pertama yang kami tangkap dari tempat ini adalah SEPI. Kalau saat pertama kali aku berkunjung ke Monjali, monumen ini tampak sangat megah, kali ini terlihat kusam. Halaman depan monumen berbentuk prisma ini merupakan areal terbuka dengan tiang bendera ditengahnya. Di ujung-ujungnya terdapat tank perang. Memasuki areal dalam tampak pada dinding daftar nama pahlawan yang gugur dalam perang di Jogjakarta. Monumen ini sendiri dikelilingi oleh kolam.

Di lantai dasar terdapat museum yang menyimpan foto, patung dan barang-barang yang mengingatkan kita pada perjuangan di Jogjakarta. Lantai satu dari monumen ini merupakan ruang diorama dan pada lantai dua terdapat ruangan besar dengan tiang bendera ditengah-tengahnya serta relief berbentuk tangan pada langit-langitnya.

Lagi-lagi kami tidak menemukan brosur di pintu masuknya, dan tidak ada guide yang bisa memberi penjelasan tentang seluk beluk monumen ini. Meja informasinya hanyalah sebuah meja kayu sederhana dengan tulisan INFORMASI, dan tidak ada penunggunya (emang rumah hantu ada penunggunya 😀 ). Ada rasa kecewa bahwa pada kunjungan keduaku ke Monjali ternyata alih-alih terjadi peningkatan/pengembangan yang lebih bagus, monumen ini malah mengalami kemunduran. Apakah terbatasnya dana lagi-lagi akan dijadikan alasan kurangnya perawatan terhadap tempat yang sebenarnya bisa menjadi sarana pendidikan ataupun tempat pariwisata in???? Entahlah….