Day 2: A Visit to Paddy’s Market & Chinese Friendship Garden

Alhamdulillah kami survive di Sydney sampai hari kedua 😀 . Hari kedua ini awalnya dijadwalkan untuk kunjungan ke Canberra, tapi karena ingin lebih puas keliling di Sydney, maka Canberra pun dicoret dari daftar. Hari kedua ini kami berkunjung ke beberapa tempat. Agar tak bosan, postingan akan dibagi jadi 2 parts 😀 .

Paddy’s Market

Tiket masuk: FREE

Paddy’s Market ini mirip dengan Victoria Market yang ada di Melbourne. Barang-barang yang dijual sangat beragam, mulai dari sayur mayur dan buah-buahan, sampai souvenier khas Australia dengan harga yang cukup ramah dengan kantong. Kalau saja tidak ingat-ingat limit bagasi yg Cuma 10kg, kayanya bakal belanja-belanja deh 😀 . Kali ini cukup dengan cuci mata saja…hehehe. O ya, saking luasnya pasar ini, area parkirnya bisa menampung sampai 2000 mobil 😯 . O ya, hati-hati juga kalau berbahasa Indonesia, karena banyak penjual yang mengerti. Kami sempat mampir ke booth yang menjual barang-barang buatan Aborigin seperti boomerang. Ternyata si penjual pernah tinggal di Indonesia dan sempat punya pacar orang Indonesia juga…so? Watch your words! 😀 .

Chinese Garden of Friendship

Tiket masuk: A$ 3 (concession), A$ 6 (normal)

Photo : A$ 10

Masih di sekitar Paddy’s Market, ada sebuah taman dengan nuansa China yang kental. Kenapa disebut Chinese Garden of Friendship? Taman ini dibangun atas inisiatif komunitas warga cina di daerah ini sebagai sarana berbagi warisan bundaya sekaligus merayakan Australia’s 1988 Bicentenary. Taman ini juga merupakan perwujudan kedekatan hubungan antara sister cities, Sydney dan Guangzhou (Guangdong Province – China).

Taman ini didesain dan dibangun oleh Chinese landscape architects dan gardeners. Serupa dengan taman klasik cina, prinsip tradisional yang mencakup harmonisasi 4 elemen yaitu air, tanaman, batu dan bangunan juga bisa kita temui disini. Keempat elemen ini menciptakan keseimbangan yang indah dan teduh dipandang mata. Tempat ini cocok untuk pre-wedding maupun wedding, pesta kebun atau sekedar bersantai menghilangkan penat. Nuansa hijau dan gemericik air memberi ketenangan tersendiri.

Kunjungan kami di tempat ini ditutup dengan foto dengan memakai pakaian tradisional cina. O ya bapak itu pengen banget foto dengan kami berempat, jadilah dia bergaya ditengah layaknya kaisar. Hampir disemua foto kami berusaha tidak menampakkan alas kaki, karena ada yg pake sport shoes . Mang ada putri cina dengan baju tradisional pake sepatu olah raga???? 🙄

Photos: courtesy of Maida Irawani