taken from www.qalliance.org

Chocolate “a food made from roasted ground cacao beans” (www.google.com). Panganan yang satu ini digemari segala kalangan, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Macamnya sangat beragam, diantaranya:

  • Unsweetened Chocolate:

Ini adalah bentuk padatnya chocolate liquor (cairan coklat) dan biasanya digunakan dalam memanggang.

  • Bittersweet Chocolate

Coklat yang mengandung minimal 50% cairan coklat.

  • Semi-sweet Chocolate

Coklat yang mengandung minimal 30% cairan coklat.

  • Dark Chocolate

Juga dikenal dengan nama ‘sweet chocolate’. Jenis ini hanya mengandung 15% cairan coklat dan juga pemanis dan cocoa butter.

  • Milk Chocolate

Jenis ini mengandung setidaknya 10% cairan coklat dan 12% susu. Campuran lainnya terdiri dari gula, cocoa butter dan vanilla.

  • White Chocolate

Jenis yang satu ini ga ada warna coklatnya sama sekali (karena itu namanya white chocolate…bingung kan?) 😉 .

Kalau bicara merk/brand…wah bisa-bisa habis satu halaman hanya untuk daftar merek coklat yang pernah saya makan saja….saya sebut beberapa aja ya: Cadbury, Toblerone, Ferrero Rocher (suka banget ama yang ini), Kit Kat, Silverqueen, M & M’s, Milky Way, Nutella …aduh dah capek nich…tar ada tulisan khusus dech buat bagian ini 😉 .

Ada banyak mitos tentang coklat…”does eating chocolate really make you fat?” or selain bikin jerawatan, sakit gigi dan bikin gemuk, sebenarnya makan coklat ada manfaatnya ga? Let’s check this out!

  • Sensasi menyenangkan yang timbul sehabis makan cokla bisa dijelaskan dengan melihat bahan yang terkandung didalamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor John Harwood dari Cardiff University menyatakan bahwa kandungan stearate (I have no idea what this substance is) yang tinggi pada cocoa butter (bahan utama pembuat coklat) adalah yang menyebabkan effect lumer/meleleh dan stabil. Sebagai akibatnya coklat akan solid pada suhu kamar, tetapi lumer/meleleh saat kita masukkan mulut, karena lemaknya menyerap panas mulut kita dan hasilnya adalah efek meleleh atau bahasa bekennya “melt in the mouth effect.”
  • Coklat juga sejak lama dicurigai memiliki kandungan aphrodisiac (aduh…apa lagi nich artinya). Bangsa Aztec menganggap coklat akan memyegarkan atau menstimulasi kaum pria dan wanita (ga jelas juga apa maksudnya…feel free to interpret this) 😉 Kimia tryptophan juga terkandung dalam coklat. Kandungan ini membuat otak memproduksi serotonin yang menghasilkan perasaan senang (ecstasy). Tapi porsinya sangat kecil, sehingga ini masih menjadi perdebatan. Mungkin karena itu dalam film-film atau buku, orang yang sedang sedih atau depresi sering makan coklat, maksudnya biar jadi senang yah????? 😉
  • Coklat juga mengandung porsi kecil dari Phenylethylalanine yang bisa memicu perasaan tertarik, bersemangat, over-excitement dan juga perasaan khawatir/cemas/takut. Tapi sekali lagi, kandungan yang kecil apa memang sanggup menghasilkan perasaan ini (kecuali kalo makannya sekardus).
  • Theobromine dianggap sebagai pemicu sensasi ‘buzz’ saat makan coklat. Jadi memberi cannabis-like effect pada otak kita. Wah bisa teller juga dong kalo makan coklat? Abis ada efek obat bius sich…untung saya ga makan coklat.
  • Apakah coklat menyebabkan kegemukan? Tentu saja tidak kalau tidak dikonsumsi…hehehehe 😉 . Kandungan lemak yang terdapat hampir pada semua coklat membawa resiko pada kesehatan seperti sakit jantung dan diabetes. Tapi kalo soal hubungan coklat ama jerawat ternyata tidak terbukti (so, please stop menyalahkan si coklat karena kamu jerawatan sehabis memakannya). Sudah ada penelitian tentang ini…hubungannya negative…
  • Bagaimana hubungan coklat dengan gigi? (Kayanya hubungannya masih baik-baik aja) 😉 . Perhatian ya! Coklat tidak terbukti menyebabkan gigi berlubang atau keropos, malah sebaliknya cocoa butter bisa melindungi gigi dari pembentukan plak. Jadi yang giginya berlubang atau keropos sehabis makan coklat, itu karena kalian malas sikat gigi ajah….
  • Kalo mau manfaat lebih, makanlah dark chocolate karena mengandung antioksidan yang disebut flavonoids. Substance ini bisa mencegah kanker, melindungi pembuluh darah dan menurunkan kadar darah tinggi.

Banyak sekali kan manfaat dari makan coklat. Awalnya saya mau menjadikan ini dasar kenapa saya harus mengkonsumsi coklat. Sayang ada satu paragraph terakhir dari tulisan ini yang membuat niat saya semula hilang dihempas angin. Begini bunyi kalimatnya:

”However, by altering blood flow to the brain and releasing norepinephrine, some chemicals in chocolate can cause migraines”


Itulah kenapa setiap makan coklat migraine saya kambuh…hiks…sedihnya memandang makanan yang tidak bisa dimakan. Dari sederet manfaat diatas, saya harus tunduk pada satu kalimat terakhir…nasib nasib…coklatku sayang…kepalaku malang…

P.S: Tulisan ini dibuat saat aku habis menyantap sepotong kecil tiramisu buatan Mia (uenak banget). Sebagian karena perasaan bersalah telah makan coklat, sebagian lagi mencari pembelaan untuk tetap bisa makan coklat. 😉 . Tapi kalau es krim coklat, brownies coklat, pudding coklat, black forest atau tiramisu masih boleh kan? 😉

About Indira Sari Paputungan

Aku adalah penjelajah bumi Allah. Menikmati dan mensyukuri semua yang Allah hadirkan ke dunia dan ke hidupku. Mencoba menjadi bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

5 responses »

  1. heper70 says:

    saya suka coklat…. ya maaf kalo nga bsa nawari kalo makan coklat dripada migren, nti ada yg marahi saya …..he2

  2. Utami says:

    Indira, secara aku dulu ngajar Biokimia nih ya…
    Stearat itu adalah salah satu bentuk senyawa organik yang bisa digolongkan sebagai lemak. Lemak sendiri sebenernya ga punya definisi khusus sih, para ahli kimia suka semena-mena menggolongkan senyawa organik yang ga larut di air tapi larut di pelarut polar sebagai lemak. Nah, stearat ini kan punya ciri kelarutan seperti itu tuh.. Jadi aja dia digolongkan sebagai lemak (entah dia rela atau tidak). Kalo ga salah struktur stearat ini adalah C rantai panjang, tapi ga panjang-panjang amat. Makanya dia cukup stabil pada suhu kamar (apalagi kalo kamar di sini yang ga pake heater di saat winter). Tapi karena panjangnya nanggung (10? Apa 11? Apa 12? Lupaa…. kan disini ga ngajar Biokim lagi) tetep aja pada suhu sedikit di atas 35 derajat gitu dia bisa meleleh… Gituuu…
    Udah ah, jadi kangen ngajar Biokimia *Gubraaak…*

  3. 1nd1r4 says:

    Aduh ibu Ami…makasi banget atas penjelasannya..jadi nambah ilmu…

  4. yuri says:

    wew……syankk bgt y……aq suka bgt sama cklat,aplgi pas uda bca…klo cklat taq sllu bersalah….hehe…
    mkin snng d mngknsumsi cklat….pie,jgn ptah smgat y…,;)

  5. noelean says:

    boleh copy-paste link blognya gak mbak?? biar semua orang tau bahwa makan coklat itu gak selamanya dosa. hehehe..

Leave a reply to Utami Cancel reply