Yang hijau yang segar di Kampung Ciherang

Hai…hai….hai….lagi-lagi ga bisa konsisten buat posting paling nggak sebulan sekali. Emak-emak rempong ini sok-sok sibuk sampai ga punya waktu buat nge-blog :D. The first post in 2018 ini tentang jalan-jalan, kali ini yang deket-deket aja deh, masih di Jawa Barat.

IMG_20180320_132910

Selasa tanggal 20 Maret kemarin tiba-tiba Abi ngajakin pergi ke Kampung Ciherang di Sumedang. Loh, hari sekolah kok bisa jalan-jalan? Kebetulan di sekolah lagi USBN dan sedang nggak dapat giliran buat ngawas, jadi bisa deh jalan-jalan, bu guru ga bolos loh yaaaa…. :D.

Aku pikir Abi ngajak kesini udah persiapan cek ricek lokasi, ancer-ancer jalan masuknya dll, taunya seperti biasa Abi main go show aje. Ga jauh sih sebenernya dari Bandung, hanya masuk ke dalam nya yang jauh….eh sama aja yah jauh jadinya….xixixixixi :D. Kampung Ciherang ini letaknya Dusun Cijambu, Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Wana Wisata ini dibawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Sumedang BKPH Manglayang Timur RPH Cijambu. Jalan masuknya masih jalan desa, meskipun sebagian besar sudah diaspal tapi kalau buat kendaraan roda empat pas-pasan buat lewat.

IMG_20180320_133446

Alhamdulillah berkat abang Waze, kami sampai juga di lokasi. Kesan pertama? SEPI… :D. Pastinya sepi karena ini hari sekolah, kata mamang parkirnya, kalau weekend dan tanggal merah ramai banget tempat ini. Tapi bagus juga kami datang bukan di akhir minggu, jadi puas menikmati semua wahana tanpa harus mengantri, dan pastinya selfie sukaesih sampai teller…xixixixi. Udaranya segar banget dan pemandangannya yang serba hijau (karena banyak puun-puun) bikin rileks banget. Tiketnya masih termasuk murah, 25 ribu aja sudah termasuk semua wahana di dalamnya.

Waktu kami sampai disana, waktunya makan siang dank arena bukan akhir minggu warung yang buka tidak menyediakan makanan berat (baca: nasi dan teman-temannya) L. Jadi akhirnya kami makan mie instan dan gorengan yang kalau dihitung-hitung sudah sama dengan sepiring nasi dan lauk pauknya….xixixixiixix. Wahana pertama yang kami coba adalah perahu karet. Sedikit diluar ekspektasi, kirain bisa dipakai jalan-jalan menyusuri sepanjang sungai, taunya nggak. Ada flying fox, trus spot foto kekinian yang naik sepeda diatas tambang, kolam renang air alam dan beberapa spot foto instagrammable lainnya.

Yang aku suka adalah hutan pinusnya yang teduh dan bikin adem dan aliran sungai yang jernih banget. Namanya aja kampong Ciherang, dalam bahasa Sunda Ci itu artinya air dan herang itu artinya jernih atau terang. Tempat ini cocok banget buat wisata keluarga karena areanya luas dan udaranya asli seger buanget…nget…nget. Yang bosen sama mall atau hiruk pikuk kota bisa coba main kesini.

IMG_20180320_145056 Continue reading

Friday Escape to The Lodge Maribaya

Udah dari kemarin-kemarin kaki rasanya gatel pingin jalan-jalan. Apalagi habis ngeliatin foto-foto travelling di Instagram yang bikin tambah pingin jalan-jalan. Salah satu tempat wisata di Bandung yang lagi happening karena menyediakan spot-spot putu-putu yang Instagrammable ya The Lodge Maribaya. Nggak jauh sih, Cuma kalau weekend pasti macet maksimal dan bisa dijamin pasti penuh juga tu tempat. Akhirnya hari Jumat jadi pilihan buat nganterin ABG berinisial NS yang udah ngebet banget pingin selfie dan wefie yang Instagrammbale 😀 .

IMG-20170818-WA0152

ABG berinisial NS yang wajahnya tampak sangat bahagia 😀

Nge-Grab Car jadi pilihan karena kami berenam. Alhamdulillah perjalanan lancar jaya. The Lodge ini lokasinya di Jalan Maribaya, Cibodas, Lembang. Selain area parker yang dekat lokasi, rumah-rumah penduduk sekitar juga menyediakan lahan parkir dengan biaya parkir Rp 15,000 (bukan per jam loh ya 😀 ). Seperti halnya daerah lain seputar Lembang, udara disini cukup segar dan sejuk dan sedikit dingin menjelang sore. Tiket masuknya Rp 20,000 sudah termasuk gratis segelas susu coklat atau stroberi yang bisa diambil saat kita akan keluar, di dekat booth pengambilan foto. Ada apa saja disini sih? Ini dia spot-spot menarik di The Lodge….cekidot guys…

IMG_20170818_153838

  1. Sky Tree (Anjungan Pohon)

Harga tiket buat berfoto di spot ini Rp 15,000. Semua spot foto disini memang berbayar dan ada fotografer yang akan mengabadikan gaya kita. Foto nanti bisa dipilih dan diambil di booth foto dengan harga RP 10,000 per foto. Lebih asyik lagi kalau kita perginya berjamaah, jadi bisa minta tolong temen buat fotoin sepuas kita.

Kita nggak foto-foto disini karena kita pikir biasa aja (sampai sini kita memang masih belagu).

 

  1. Balon Udara

Awalnya kita pikir bakal dibawa terbang pakai ni balon udara. Kalau bener begitu khawatir juga balonnya ga sanggup menahan beban 4 emak-emak dan 2 ABG yang bodinya ‘padat berisi’ ini… 😀 . Tiketnya sama dengan Sky Tree Rp 20,000. Antriannya cukup panjang, tapi bisa berkelompok fotonya. Jadi kami hanya naik ke balon udara yang ditambatkan dan bergaya sesuai arahan fotografer gondrong yang iseng banget. Hasilnya? Ini dia….

SKT_8843

 

  1. Zip Bike

Awalnya hanya ABG berinisial NS yang semangat mau naik wahana ini. Buat kami para emak-emak, wahana ini cukup horror. Gimana kalau sepedanya oleng dan kebalik, gimana kalau tiba-tiba kami super nervous dan frozen ga bisa ngayuh pedal ditengah-tengah….wah ga kebayang kami viral di sosmed 😀 . Akhirnya kami uji nyali juga, ga mau kalah sama para ABG. Semakin dekat giliran, ada yang kebelet pipis, ada yang mendadah mules kaya mau lahiran dan ada yang mendadak lupa sama sakit giginya…wkwkwkwkwk. But in general, kami sukses berfoto…….

IMG_3866

  1. Mountain Swing (Anjungan foto Ayunan)

Nah yang ini asyik banget, bisa menikmati pemandangan hutan pinus dari ketinggian. Kali ini ga pake mules dan lain-lain 😀 .

IMG_3798

Yang kurang dari The Lodge buat kami sebagai culinary lovers adalah tempat makan enak….hhehehehe. Semoga kedepannya bisa ditambah. Okay segitu dulu update jalan-jalan kami, wait for our next trip yaaa….

I’m Back…

Selamat pagi duni kecil!!!

Akhirnya emak-emak sok sibuk ini memutuskan untuk kembali ngeblog setelah menelantarkan blog nya selama kurang lebih 5 tahun :D. Saya paham banget, pasti akan selalu ada alasan untuk ‘membenarkan’ ke-hiatus-an ini, apalagi ibu-ibu yang selalu mengklaim punya sejuta kesibukan di dalam dan diluar rumah…ya ngurus suami dan anak, ngurus rumah, ngurus arisan, belanja, masak, shopping dan masih panjang lagi daftarnya. Apalagi yang plus kerja seperti akyuuu….xixixixixxi.

Anyway, selama 5 tahun ga nulis apa-apa di blog ini akhirnya saya punya cukup banyak stok ‘ide’ untuk dituangkan dalam tulisan. Semoga saja saya cukup konsisten untuk paling tidak posting satu tulisan per minggu. Mohon dukungannya ya bloggers tercinta…semoga bisa mulai blogwalking dan mengunjungi teman-teman yang lama tak tersapa….aamiin….

 

Mimpi burukmu tak perlu jadi musuhmu…

Saya selalu kagum dengan teman-teman yang punya binatang peliharaan di rumah. Mulai dari yang imut-imut seperti kucing, hamster atau kelinci, sampai yang nyeremin seperti ular atau anjing. Ihhhh…anjing kok nyeremin sihhhh? Anjing jadi binatang yang lumayan menyeramkan buat saya karena pengalaman cukup buruk yang saya alami dengan binatang yang satu ini 😯 . Waktu kelas 3 SD, saya pernah dikejar anjing tetangga yang memang galak dan hobbynya ngejar-ngejar orang yang lewat. Ni anjing biasanya di dalam dan kalaupun pintu rumahnya dibuka, dia bakalan di rantai. Waktu itu sudah malam, jadilah saya cukup PD bahwa si anjing putih itu pasti sudah bobo. Ternyata saudara-saudara, dia masih melek (dapat giliran jaga ronda kali yee :mrgreen: hehehe) dan begitu saya lewat depan rumahnya tu anjing ga pake pengumuman langsung menyalak dan ngejar saya. Tapi itu jadi pelarian tercepat seumur hidup saya (teteup ada kebangaannya 😀 ) tapi si gukguk berhasil menggores betis saya. Selamat dari kejarannya seperti habis menang Olimpiade rasanya…hahaha.

Kejadian kedua waktu saya SMA. Kalau jadwal olahraga saya harus berangkat jam 5.30 pagi dari rumah. Saya ke sekolah naik sepeda. Setiap kali akan berangkat, saya sudah deg-degan duluan. Bukannya takut gelap atau naik sepeda sendirian. Yang saya khawatirkan adalah si doggy, anjing besar milik tetangga saya (perasaan banyak anjing yah di kompleks kamu? … FYI, karena saya tinggal di Bali, anjing adalah salah satu peliharaan yang cukup umum ditemukan). Dia tipe yang diam-diam menakutkan. Kelihatannya jinak trus most of the time dia tiduran aja di depan rumah pemiliknya. Tapi pas kita lagi santai lewat, tiba-tiba aja dia bangun dan langsung ngejar. Dari empat kali jatah pergi pagi, 2 kalinya saya akan menggenjot sepeda dengan kecepatan maximum dengan si doggy mengikuti di belakang sampai depan komplek perumahan. Tapi masih harus disyukuri, saya sudah pemanasan bahkan sebelum pelajaran olah raga dimulai 😆 .

Anyway, meskipun dengan pengalaman buruk bersama binatang, animals will never be my enemy. Saya memang tidak punya binatang peliharaan, tapi I’m not animal hater. I just don’t have enough guts to touch them or take care of them. Saya suka lihat kelinci yang imut, ikan yang berenang-renang di aquarium atau kolam, atau hamster yang lagi olah raga di kandangnya. Tapi saya suka geli buat menyentuhnya dan sangat tidak telaten merawatnya. Saya yang pelupa ini khawatir kalau lupa member makan si kelinci misalnya, dan besoknya menemukan dia lemes kelaparan di kandangnya. Bisa-bisa dilaporin ke KOMNAS HAK, Komisi Nasional Hak Asasi Kelinci 😀 .

Daanish, yang hari tepat berumur 2 tahun, suka sekali ngeliatin kelinci, ikan dan ayam. Bahkan kalau mengigau dalam tidurnya, bukannya manggil emaknya atau babenya…ehhh malah bilang “ayam…ayam…ayam..” hahahaha 😆 . Setiap jalan-jalan ke Sunday market di komplek belakang, dia selalu mampir ke penjual kelinci dan berdiri cukup lama memperhatikan kelinci-kelinci jualan yang imut-imut itu.

Perkenalkan anak anda dengan binatang sejak dini dan tanamkan konsep bahwa binatang juga mahluk ciptaan Tuhan yang harus disayangi dan dilindungi. Kalau yakin bias merawat dengan baik, monggo punya hewan peliharaan seperti mbak Sary yang blognya Maru Bunny Town sedang merayakan ultah keduanya…ihhhh sama dengan Daanish udah 2 tahun.

Meeeooong… Guk…guk..guk.. 

Happy 2nd furrday Maru Bunny Town!

Image

TASK 2 – Handling Guests

Dear students,

I’d like to apologize for the late post of this task. I had a bit problem with the internet connection at home last night.

TASK 2

Year XI – Technology Computer Networking

Task Instructions:

  1. Rewrite this article on your work book
  2. Answer the questions in complete sentence
  3. Bring your work to school on Saturday, August 11th, 2012

 

GUEST HANDLING

When guests stay and eat at hotel, they actually buy some services and foods. They spend their money to pay for them. This is why they need help and good service from the hotel staff.

If they do not feel satisfied, they will make complaints. If the hotel staff is unable their complaints satisfactorily, they will never come again to the hotel. So, it is very important for the hotel staff to handle the guests professionally.

It seems very easy to say, but it is really difficult to do. You must be friendly, polite and helpful to your guests. This is easy when they are also polite and easy to deal with. But what happen when a guest is rude and abusive? It is an art to be nice to such people. You can learn this art. You must listen to the guests and sympathize with her or his problems. If you can handle difficult guests, it will give you a lot of satisfaction.

Answer these questions!

  1. What do guests buy during their stay at hotel?
  2. What will they do if they don’t feel satisfied?
  3. What should we do to be a good hotel staff?
  4. What does the word “them” in paragraph 1 refer to?

Uang Saku v.s. Rengekan Anak

 

 

 

Image

Pernah dapat uang saku dari ortu kan? pasti pernah lahhhh….kalau bohong dosa loh…hehehe. Saya sendiri pernah terima dari yang bentuknya harian, mingguan sampai bulanan. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari cara orang tua saya memberi uang saku. Mulai kelas 3 SD kalau tidak salah, mama mulai memberi uang saku secara mingguan. Secara tidak langsung kami (saya dan kakak) belajar mengatur keuangan kami, atau bahasa kerennya MONEY MANAGEMENT. Bagaimana caranya agar uang yang mama berikan cukup sampai seminggu. Dari situ pula saya belajar untuk menabung, sehingga bisa membeli barang yang saya inginkan tanpa harus meminta lagi dari mama atau papa. Tapi karena mama pintar memasak, saya jadi tidak begitu sering jajan diluar. Sarapan pagi dan siang selalu di rumah, dan mama rajin membuat kue atau camilan di sore hari, otomatis saya sangat jarang jajan di luar. 

Kemarin nih saya melihat sebuah kejadian. Gini nih situasinya: 

Ada sebuah keluarga, 2 anaknya yang paling besar sudah duduk di bangku SMP dan yang kedua di kelas 3 SD. Si sulung mendapat uang saku Rp 7000/hari, untuk jajan di sekolah dan ongkos angkot pulang karena berangkatnya diantar. Anak yang kedua mendapat uang saku Rp 5000/hari (yang saya anggap masih kebanyakan karena dia sudah sarapan di rumah dan antar jemput sekolahnya). Tapi seringkali mereka masih minta lagi uang jajan pada bapaknya (perlu digaris bawahi nih…bapaknya…bukan ibunya) :mrgreen: . Si sulung bisa menerima jika 

permintaanya ditolak, tapi si bungsu selalu punya senjata ampuh yang membuat si bapak (ingat sekali lagi yah..si bapak) akhirnya memberikan uang saku tambahan di sore hari. Apa senjata ampuhnya? Bisa ditebak ga bapak-bapak? ibu-ibu? Wahhh..siapa tuh yg ngejawab sambil teriak di belakang? 😀 …..hehehe….senjata ampuh yang ngalahin senjata nuklir Korea itu adalah NGAMBEK SAMBIL NANGIS dan kalau dipanggil diam aja, kalaupun diteriakin akan menjawab dengan nada ngambek. Tau kan nada ngambek? Tangisan campur suara-suara kesal gitu….ihh kok jadi makin ga jelas penjelasannya…heheheh. Kalau ibunya sih tahan-tahan aja sama rengekannya…cuek aja beraktifitas, pura-pura ga denger ada yang nangis :D. Nah the problem is si bapak yang most of the time ga tahan dengan rengekan itu dan finally memberikan uang saku tambahannya. Do you know what? begitu uang diberikan, tangisannya secara instant akan berhenti. See? itu akan dijadikan senjata setiap kali si anak menginginkan sesuatu dan ditolak. Anda setuju ga dengan saya bapak-bapak…ibu-ibu? Itu sama sekali tidak mendidik anak kita untuk mengatur uang sakunya. Karena dia akan selalu berpikir untuk mendapatkan tambahan dengan aksi merengek, nangis dan ngambeknya. Love your kids doesn’t mean give everything they want….

Gambar diunduh dari sini

 

 

 

My Toddler is a Copycat :D

Time indeed flies quickly…Daanish sudah hampir 2 tahun lohhhh :D. “Sudah bisa apa aja, In?” Wuihhhh…………….bisa panjang nih daftarnya #emak mulai agak sombong nihhh#. Tapi yang pasti Daanish dah sukses bikin bundanya ngejar-ngejar setiap kali pintu gerbang rumah kebuka, sukses bikin bundanya mikir setiap hari “dimana lagi nih sandal dan sepatu hak tinggi kudu disembunyikan?”, sukses bikin bundanya sebal sekaligus ketawa dengan segala tingkahnya :D.

Sebenarnya anak-anak terlahir sebagai peniru sejati atau bahasa bulenya copycat. Kita tidak perlu bersusahpayah mengajarkan mereka untuk menjadi seperti kita karena jika sehari-hari mereka bergaul dengan kita, otomatis apa yang kita lakukan dan katakan akan menjadi penutan mereka. Jangan buru-buru marah atau menuduh orang lain jika kita mendengar si kecil mengucapkan kata-kata yang kurang pantas seperti makian/umpatan. Mungkin saja mereka mendengarnya dari papa atau mamanya. Jangan buru-buru menyalahkan tayangan televisi  jika tiba-tiba anda melihat si buah hati memukul teman mainnya. Bukan tidak mungkin salah satu dari ayah atau bundanya pernah melakukannya. Jadi berhati-hatilah pada apa yang anda ucapkan dan lakukan di hadapan anak-anak anda. Your home is your kid’s first classroom…di rumahlah anak-anak memperoleh pelajaran pertamanya tentang hidup…merangkak, berjalan, kata pertama..dll. Karena itu hiaslah rumah anda dengan senyum, tawa dan hal-hal baik agar pelajaran pertama anak anda juga baik. Ekspresi wajah adalah hal paling sederhana yang ditiru oleh seorang anak #untung bundanya Daanish suka senyum & ketawa#.

Nggak usah terlalu cemas ya bunda…copycat itu sudah alami terjadi pada anak-anak. Imitating (meniru) sebenarnya adalah dasar bagi anak untuk membangun komunikasi secara verbal, mengumpulkan kosa kata, mengembangkan kemampuan berbahasa, dan mengumpulkan social skills yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan yang lain. Anak-anak seperti sponge yang menyerap segala cairan, jadi mommy and daddy pastikan ya cairan yang diserap bukan tinner atau alkohol. Misalnya nih Daanish tiba-tiba abis makan angkat kaosnya ke atas trus usap-usap perutnya :D…ini sudah pasti abinya punya ajarannnn!!!! Begitu pula dengan geal geol pantatnya……..

Jangan pernah remehkan kemampuan anak anda. Daanish mungkin belum paham sepenuhnya apa yang dia dengar, tapi dia belajar dengan melihat, mendengar dan kemudian menirunya. Saya sendiri dibuat kagum saat Daanish paham instruksi saya yang meminta dia  membawa piring kotor ke dapur dan meletakkannya di tempat cuci piring, padahal ini termasuk instruksi yang melibatkan beberapa aktifitas. Daanish juga cepat sekali meniru ucapan. Walaupun belum sempurna dalam pengucapan dia sudah bisa mengatakan ayah, mama, maem, num (minum), atuh (jatuh), cucah (susah), aik (naik), akit (sakit), jan (hujan), asah (basah), kaka (kakak), aki (kaki), cicak, uku (kadang kuku kadang buat buku juga), dudu (duduk), ari (lari) …dll. Karena Daanish sering main sama anak-anak SD…dia juga suka Cherrybelle dan bisa bilang antik (cantik) dan cucok…. :D.

Image diunduh dari sini

Sehat itu indah…

Ahhh…lama banget ga nge-blog. Kangen sebenarnya tapi urusan rumah tangga, anak dan kerjaan jadi alasan buat bilang “ga sempat” menulis. Padahal update status FB jalan terus, twitter-an eksis banget….hehehe…1001 alasan selalu bisa diciptakan untuk “tidak melakukan” sesuatu yang sebenarnya baik buat kita. Anyway…kali ini saya mau cerita soal kesehatan. Bukan tips menjaga tubuh tetap langsing seperti saya #gubraksss!!! pingsan se-blogsphere# 😀 tapi mengingatkan kita semua betapa sehat itu indah dan pentingnya menjaga kesehatan.

Suami saya sebulan terakhir ini sedang diberi ujian kesehatan oleh Allah. Bukan hanya disentil tapi dijewer keras. Waktu mudanya….#berarti sekarang dah tuwir dunk# suami saya punya pola hidup yang semau gue. Makan masakan padang dini hari hampir setiap hari, merokok, kurang tidur dan aktifitas pekerjaan yang menguras otak dan tenaga. Kalau saya ingatkan agar berhenti merokok, makan sehat dan olahraga #dulu ya sebelum sakit nih# jawabannya “masih ada obat kalau sakit”. Akhirnya saudara-saudara! bulan lalu sepulang perjalanan luar kota selama 1 minggu ke Batam, Karimun dan Pekanbaru….dia tepar. Kakinya bengkak dan nyaris ga bisa buat dipakai jalan. Saya tanya nih “makan apa selama di luar kota?”……jawabnya “nggak makan yang pantangan kok, makan biasa aja, capcay….ga makan kacang atau tempe/tahu”. Baiklah…akhirnya kami memutuskan untuk periksa ke RS dan hasilnya kolesterol normal, tekanan darah normal, asam urat 9.8%. Nahhh….yang terakhir tuh yg bikin si babe tak berdaya. Batas maksimalnya 7%…ehhhh dia malah 9.8%. Kalau ujian mah bagus tuh nilai makin tinggi :D. Setelah tau penyakitnya, disiplinlah abangku sayang ini makan serba rebus dan kukus, menghindari gorengan dan kacang-kacangan, bayam dan kangkung. Tapiiiii….ngasi tau orang tua itu lebih sulit dari ngasi tau anak-anak. Sehat sedikit donggg…..makan mie goreng ama gorengan diaaaa….akhirnya??? kambuh lageeeee. Belakangan akhirnya babe ngaku juga kalau di Karimun dan Pekanbaru makan CUMI, KANGKUNG plus KACANG. Jiahhh…mantapsss..!!!!!!

10 – 15 tahun yg lalu saat usia masih 20 – 30an barangkali belum terasa, tapi begitu si 4 mendekati….baru deh tu penyakit pada muncul. Karena itu teman-teman, sejak mudalah kita ciptakan pola hidup sehat, makan sehat, berolahraga dan selalu berpikir positif. Sakit itu selain ga enak, menghambat aktifitas…mahalll pulaaaaa. Saya sempat menggoda suami “Masa istrinya masih muda dan gesit gini suaminya jalan dah minta dituntun. Tar pas jalan-jalan ada yang tanya, ngantar bapaknya teh?” wkwkwkwk…….Saya kudu cerewet karena si babe selalu merasa masih usia 20 tahun aje….hehehehe.

Sehat itu indah temans….. 🙂

Baby Daanish is in the house ^_^

Alhamdulillah yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir juga.  Our baby boy R. Daanish Ahmad Faizi Permadi lahir dengan proses normal pada hari Selasa 10 Agustus 2010, pukul 10.30 dengan berat 3.5 kg dan panjang 51 cm. Terima kasih buat doa, dukungan dan ucapan selamatnya (Bunda Indira & Abi Hedi)

Kapan ya?

Semenjak dokter bilang positif hamil sampai menginjak usia kandungan 9 bulan, saya cukup santai dan sabar menjalani proses kehamilan ini. Rasa penasaran dan tidak sabar baru meningkat saat hari kelahiran semakin dekat. Banyaknya variasi cerita dari ibu-ibu tetangga dan teman-teman sudah pernah menjalani proses kehamilan sampai melahirkan membuat saya jadi selalu bertanya-tanya “seperti apa sebenarnya tanda-tanda si bayi sudah mau hadir” 🙂 . Ada yang bilang tanpa rasa mules tahu-tahu ke bidan sudah bukaan delapan, ada juga yang bercerita kalau jarak bukaan satu sampai bukaan berikutnya antara satu hari sampai satu bulan…wakkkkssss….lama amat yah :mrgreen: , ada juga yang cerita kalau lagi asyik jalan-jalan di mall tiba-tiba aja mules trus sampai bidan langsung brojol. Pokoknya macam-macam ceritanya. Saya sempat bertanya seperti apa rasa mulesnya, dan sebagian besar menggambarkan awalnya seperti ingin buang air besar, atau sakit perut saat datang bulan cuma dengan level lebih tinggi. Saya jadi semakin bingung. Tapi untung suami, mama dan teman-teman selalu menenangkan and they all say “everything is gonna be just fine” 😛 . Thanks heaps ya my dear family and friends…it means a lot to me. Doakan semuanya lancar yaaaaaaaaaaa….amien 🙂 . Kalau sudah lahiran so pasti akan di posting di sini 😀 .