Pasar Kodok

Lokasi: Banjar Tegal Belodan, Kediri, Tabanan

Pasti anda berpikir bahwa pasar ini adalah pusat pejualan kodok yah? 😀 . Kalau memang anda berpikir demikian, anda salah besar. Pasar ini tidak menjual produk yang berhubungan dengan binatang, tapi ini adalah pusat penjualan second hand products, atau barang bekas khususnya pakaian terbesar di Bali.

Siapa yang menyangka di tengah areal persawahan di ruas jalan kecil yang memotong Jalan Raya Bypass Kediri Pesiapan nyaris tak pernah sepi pengunjung ini terdapat pusat penjualan pakaian bekas terbesar di Bali. Karena letaknya yang di tengah sawah itulah pasar ini terkenal dengan sebutan Pasar Kodok. Produk pakaian bekas yang dijajakan disini banyak yang didatangkan dari Singapore dan Jepang. Tapi anda juga bisa menemukan branded ítems, khususnya untuk produk jeans dan jacket. Barang buatan lokalpun tersedia.

jalan-masuk-yang-berbatu

Pertama kali saya berkunjung ke pasar ini mungkin sudah 4 – 5 tahun yang lalu. Jadi kemaren ketika sahabat saya mengajak kemari, segera saja saya iyakan. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit dari kota Denpasar, kamipun sampai disana. Cuaca yang sedikit berawan dengan kelembaban yang cukup tinggi membuat saya sedikit gerah. Namun tidak mengurangi semangat untuk berkeliling di lokasi pasar ini.

toko-yang-berhimpitan

Ada 2 alternatif jalan masuk (yang saya ketahui), dimana yang pertama jalannya berbatu dan penuh lubang yang jika hujan akan digenangi air, sedangkan jalan kedua sudah diaspal sehingga lebih bersahabat. Ticket parkirnya cukup Rp 1000 untuk mobil (ga sempat nanya untuk motor, yang pasti ga lebih mahal dari Rp 1000). Sayangnya lokasi ini cenderung berkesan kumuh karena berlantaikan tanah yang becek saat hujan turun dan posisi yang terlalu rapat antara satu penjual dengan penjual yang lain membuat suasana di dalam cukup gelap dan pengap.

lorong-pasar-yang-gelap-dan-pengap

Setelah berkeliling selama kurang lebih 1 jam, saya dan dua sahabat saya sampai pada penjual yang menyediakan berbagai macam rok yang cantik-cantik. Seandainya saja penjualnya lebih ramah kami pasti akan membeli barang yang dijajakannya. Sayangnya, si penjual yang dari bahasanya kami ketahui berasal dari Madura sangat tidak ramah. Wajar kan kalau kita menawar, dan jika si penjual merasa tidak sesuai dengan harga yang kami ajukan, ya sampaikan saja dengan kalimat yang sopan bahwa tidak bisa menjual dengan harga sekian. Tidak perlulah memasang tampang kesal, jutek dan bibir mecucu disertai misuh-misuh dalam bahasa daerah yang tak kami pahami. Padahal jika dia bicara baik-baik kami 85% akan jadi membeli rok-rok manis itu, ada 6 biji loh yang sudah kami pilih. Sayangnya sikap penjual yang tidak ramah itu membuat kami kehilangan selera untuk belanja disana dan memutuskan untuk pergi saja. Namun gara-gara kejadian itu, kami jadi sedikit khawatir kalau harus menawar lagi. Barang ditawarkan dari harga Rp 10.000 sampai dengan 45.000. Kami tahu harga barang melonjak, tapi untuk second hand product yang tidak bermerek harga yang mereka tawarkan kadang agak tinggi. Kami masih bisa mendapatkan barang baru dari mall sejenis Ramayana dengan harga yang lebih bersahabat.

Perdagangan di Pasar Kodok masih dikuasai oleh pedagang dari Madura dan sisanya dari Bali dan beberapa daerah lain di Jawa. Lokasinya yang masuk ke dalam kadang membuat kita tak mengetahui keberadaannya.

Pasar Kodok bisa dijadikan alternatif belanja pakaian. Malu pakai pakaian bekas? Atau takut kena penyakit kulit karena pakai pakaian bekas? Hehehe….it’s up to you, pesan saya jangan lupa merendam pakaian yang anda beli dari sini dengan air panas. Tapi kalau masih ga yakin, beli aja deh baju baru di mall :mrgreen: .

About Indira Sari Paputungan

Aku adalah penjelajah bumi Allah. Menikmati dan mensyukuri semua yang Allah hadirkan ke dunia dan ke hidupku. Mencoba menjadi bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

50 responses »

  1. selamat siang,jeung
    jika aku bilang yang pertamaxxxx……khas aku bukan? kayaknya bukan banget ya,jeung?
    dulu waktu aku masij menjadi seorang yang sedang menuntut ilmu aku suka di bawa temanku ke tempet yg sama seperti pasar kdok ini………aku tak gengsi.tak malu……….seperti keluargaku yg lainnya..dan emang kern but murahhhhhhhhhhnya itu tak tertolong hehehe……..caranya sama di rendam air panas…..trus di cuci……..trus di pakai setelah kering hehe..kayak penyuluhan cara berpakaian ya,jeung.
    salam hangat selalu
    aku senang jeung datang…..

    –> siang blue dan anda memang yg pertamax 🙂 ….. tetep gaya dengan budget terbatas ya blue, makasi sudah jadi pembaca pertama hari ini

  2. nina says:

    hehe..nemu pedagang yg ngga ramah yaa…
    trus jd belanja ngga, beli apa aja niy..??

    –> ga jadi beli apa2, cuma looking2 ajah 😀

  3. warmorning says:

    arghhh.. udah dibali kah ? 😀

    –> sudah om 😀

  4. yessymuchtar says:

    PERTAMAXXXX

    wakakakakakka

    –> TIDAXXXXXXXXXXX….anda belum beruntung, jeung…comment disini kan dimoderasi 😀 …. hehehehe..udah keduluan ama blue tuh

  5. perasaan tadi aku sudah datang ke sini tetapi kenapa bisa hilang ya,jeung? but tak apa apa masih tetap senang bila aku datang kesini.
    aku juga senang ke tempat seperti pasar kodok jeung…..sejak aku masih asyik dengan pendidikanku aku suka belanja bersama kawan kawan.meski murah but tetap asyik di pakai…benar memang harus di rendam air panas terus di bilas lagi terus baru di cuci….aduh udah kayak penyuluhan cucian ya,jeung?

    salam hangat selalu

    –> memang sudah blue, comment disini kan dimoderasi dulu 🙂 ga dosa kok pake second hand product :mrgreen:

  6. boyin says:

    lho indira tinggal di bali to? nawar ama orang madura harus rada sabar..pasti dikasi murah kok..

    –> lahir, besar, tinggal di Bali, sementara merantau ke negeri kangguru dan saat ini sedang liburan di bali 😀 lengkap yah keterangannya…makasi buat tipsnya

  7. suhadinet says:

    he.he…mending beli baru, biar gak bermerk. kan juga ada yang murah, serta yang jelas lebih sehat.

    –> hehehehe….seperti saya bilang pak it’s up to you, keputusan akhir adalah ditangan pembeli 🙂

  8. Arya says:

    Welcome to the jungle…eh..salah…to the real market neng..
    ya repotnya macam itulah…lihat-lihat ga nawar nanti malah dibilang bukan pameran…saat ditawar, malah mecucu karena harga tawarnya dianggap terlalu rendah…mending kalo ga boleh ditawar sekalian buka gerai di mall aja…ngono to non ?

    –> bener iku…nek ga oleh dinyang dagangane ya buka gerai di mall ajah 😀 … pancen kui senine blonjo pakde…seni menawar dan menahan kesabaran 🙂

  9. Vibhy says:

    Wah …
    Tabanan …

    Aku kok ga tau yah ada yang namanya Pasar Kodok di Tabanan??
    Padahal Aku dari Tabanan 😀
    Tapi mang dari kecil udah tinggal di Jakarta :p

    Well, salam kenal ya ^^

    –> hehehe….orang yg di Bali aja banyak yg ga tau, apalagi kalau ga berminat ama barang bekas 😀 … salam kenal juga, makasi dah mampir

  10. Myryani says:

    mbak, kapan saya diajak ke bali??? :))

    –> ayooo ke Bali, mumpung aq masih disini 🙂

  11. wiiih…pasti seru nih belanja di sini…di jambi juga ada mbak…namanya pasar BEJE ANGSODUO….barang yang dijual adalah pakaian bekas impor dari singapura…keren-keren…kalo udh masuk ke sini…bakal lupa daratan deh…hahahah

    –> lupa daratan berenang dunk 😀 …. hehehe, kayanya tiap daerah punya pasar sejenis ini deh

  12. humorbendol says:

    Lahir, Besar dan Tinggal di Bali??? Tapi kok pinter boso jowo?
    Waduh…bingung aku mbak…… Ojok2..panjenengan meniko guru boso nggih?
    (Kok gak nyambung ma Pasar kodok??)
    Tapi mbak, misale mbak nawarnya pakek basa Madura, pasti dikasih lebih murah harganya. Coba deh…

    –> leres sanget mas, lahir besar n tinggal di Bali. Mamaku dari madiun 😀 Injih, dalem meniko guru boso, boso Inggris….nek boso Meduro ra ngerti aku mas 🙂

  13. nino says:

    kaya tampur ya??

    emang klo penjualnya org bali lebih ramah yah??

    oiya deng, org bali kan ramah2.. kaya mba indira ini..hhe…

    –> tampur apaan? hehehe….bukan soal suku sih, lebih kepada personal penjualnya. Ga mesti kalau penjualnya orang Bali pasti ramah 🙂 …. tapi kalau aku memang sangat ramah..heheheeh

  14. yulism says:

    Jadi ingat kejadian waktu masih di Surabaya, Saya hanya butuh 5 buah cabe untuk membuat mie instant. Pada saat menyampaikan niatan saya si Ibunya marah-marah akhirnya saya pergi dengan ketakutan. Padahal rencananya berapapun harganya mau dibeli karena kalau beli banyak suka busuk… 😦 Saya paling tidak suka tawar menawar mbak Iin, kalau nawarnya kerendahan takut dimarahin, kalau ketinggian rugi dong. Jadinya paling pass buat saya membeli dengan harga pass… 🙂 Thanks

    –> kalau gitu mbak yulis cocoknya belanja di supermarket biar ga usah nawar 🙂 . Nawar itu perlu kesabaran mbak

  15. Tigis says:

    wah betul sekali. Kadang kalo sikap si penjual bikin bete kita jadi males mau belanja di situ. Btw, di situ jual DVD bajakan ngga yah In :mrgreen:

    –> bener banget, dvd bajakan ada tempatnya sendiri? tar gw kasi tau…loh..???? 😀

  16. Bah… salah itu yang dagang…. coba kalau saya yang dagang, kedatangan Cewek Cakep … tak kasih Gratis… tis. he..he..he….
    Tetapi memang barang bekas nggak masalah menurut saya, bisa menjadi alternative dimasa sulit seperti sekarang ini…. hanya saja perlu hati hati… harus di rendam dulu dengan air panas atau setidaknya di cuci bersih dan di seterika sebelum dipakai… soalnya kita kan nggak tau asal usul Pemilik sebelumnya.

    –> hahaha…bisa bangkrut pedagangnya kalau kasi gratisan bang 😀 . Yups, memang kudu direndam air panas bang….

  17. dyahsuminar says:

    Hi mbak….kok blusukan ( menelusur ) sampai Pasar kodok ? Cari inspirasi juga pengalaman ya ? Bunda juga suka iseng…kalau pergi ke suatu kota ,Bunda selalu sempatkan ke tempat tempat yang unik….Saingannya Pasar Babeku di bnadung yah…Barang bekas berkualitas…Btw…orang madura tuh memang logat ngomongnya begitu…..Ada banyak Joke madura….yang Bunda baca…rata rata mereka memang sak enake dewe….he..he..

    –> hehehe…iya bunda saya mau tau aja dan cari pengalaaman 😀 ….. wah baru tau tuh ada pasar begitu di Bandung, tar kesana ahhhh kalau ke Bandung 🙂

  18. Yogi says:

    kok kayak pasar klithikan dan pasar bringharjo yaaaa

    –> pasar klithikan dimana mas? bagusan bringharjo kayanya, dan barangnya baru kan

  19. Eru says:

    Hmm waktu nonton ABG serasa pernah lewat pasar
    model kaya begini, mungkin memang yang ini….

    *lost direction mode on*

    –> ABG? ini masuk jalan kecil ru, ga dipinggir jalan besar

  20. marshmallow says:

    duh, ada missing link, nih. kenapa kamu tiba-tiba ada di bali? ketinggalan banyak berita banget aku gara-gara absen lama.

    wah, pasar kododk itu kayaknya worth visiting kalau ke bali ya? paling gak buat kenal yang namanya pasar kodok. hmm… di tabanan? gak boleh salah bilang “pasar katak” ke supir taksi dengan huruf “t” yang distinct itu ya, in? takut disangka ngejek ya? hihi.

    thanks infonya, sis. have a great vacation in your hometown.

    –> hehehe, baru pulang jalan2 yah uni? lumayan lah buat liat2…hhahaha…..soal distict ‘t’ itu aku juga punya aksennya…bahasa Indonesia atau Inggrisku kadang terpengaruh dengan ‘strong t’ ituh….gpp kok….

  21. namada says:

    secondhand serenade, eh..secondhand products ding, why not? heheh…asal masih bagus, dan harganya cocok sama kantong, ya gk masalah, tapi emang, wajib dan kudu dicuci dulu, kalo perlu 2 kali pencucian 😀

    –> bener bante sist, dan soal cuci 2 kali itu aku juga setujuuuuu 🙂

  22. Darwizar.SE says:

    semakin penasaran ingin ke Bali……

    Darwizar
    Caleg DPRD Kota Batam Dapil II
    Ingat ‘ 7 ‘ Itu Darwizar
    ( Hanura Sistim Suara Terbanyak )

    –> ayo ke Bali, wah numpang kampanye yahhhhh….saya charge loh 😀

  23. si Dion says:

    e eh, bekas siapa ya mba?
    parkirnya sih murah, juga mungkin harga baju2nya, tapi kalo pas mo beli kena pisuhan sambil mecucu dan mrengut ya kasian juga.. bisa makan ati 😀

    –> nggak tau tuch bekas siapa 😀 . Itu dia dion, yg mecucu dan misuh2 itu sing bikin gelo 🙂

  24. aneh2 namanya ..
    ada juga PASAR ULAR (PAUL) dijakarta, serba murah meriah uey 😀

    –> psar binatang2an yah okta 🙂

  25. cahayadihati says:

    Wah iya ya mbak In….males jadinya kalau yang jual gak ramah. Mau beli gak jadi dech….Oh…belum balik ke Ausie to?? 🙂 selamat liburan ya mbak In….

    –> bner banget ya….belum, masih di Bali…. 🙂

  26. Q says:

    saya belum pernah ke bali, tante ..
    ntar nagih ke abah, ah 🙂

    –> hehehe….ayo ke Bali….mau dibantuin bilang ke abah?

  27. easy says:

    wah baru tau kalo ada pasar kodok.
    belum pernah mampir kesana selama di bali

    –> hehhehehe 🙂 banyak kok yg ga tau lies

  28. dea says:

    sekarang jadi repoter jalanan ya mba ? dea suka ama beli
    barang-barang bekas, kalau dijakarta ada namanya
    pasar ular ….
    Pas kan pasar ular cari pasar kodok …. hehehehehe

    –> hehehe…jalan2 iseng ajah. Wah pasar ular ga boleh deket2 ama pasar kodok…tar berantem :mrgreen:

  29. ayay says:

    kalo disini dijakarta ..
    adanya pasar ular and pasar senen sama tuh kita bisa nemuin barang bermerk dari yg baru, asli , atau second

    –> wah belum pernah tuh kesana….kalau ke jakarta mau deh sempatkan mampir 🙂 anyway url-nya kosong lagi, saya jadi ga bisa berkunjung balik

  30. qizink says:

    hahaha… kirain pasar jualan kodok (kuper mode on)

    –> halah, kan sudah dijelasin diatas pakde 🙂

  31. galih says:

    kalu di palembang itu sama kayak pasar 16 ilir…
    hehehehehe

    –> wah ada juga yah di Palembang 🙂

  32. bangkumis says:

    coba

  33. maskoko says:

    Bukannya baju2 bekas itu sudah dilarnag pemerintah ?? dengan alasan dikahwatirkan menularkan penyakit

    –> pernah ada larangan, tapi masih dibuka tuh. Bahkan negara maju seperti Australia-pun punya pusat pakaian bekas. Bedanya disana bukan ditengah swah tapi sudah seperti mall. Soal penyakit….bisa ia bisa nggak….buktinya bisa masuk ke Indonesia…hayooo lewat mana? pemerintah buktinya oke aja pas barang masuk……

  34. nino says:

    tampur= taman puring

    –> ok, thanks ya no 🙂

  35. anny says:

    Kalau nemu pedagang kurang ramah aku sih milih gak jadi tuh belanja ditempat itu 🙂
    Tapi kalo nemu pedagang yg ramah dan service kita benar2 barangnya gak menarik pun pasti kubeli 🙂

    –> hehehe…belanja kdu sabar mbak 🙂

  36. wi3nd says:

    yupz palin9 sebel klu penjualna nda ramah

    daku ju9a akan membatalkan bl! klu penjualna nda ramah,tak tin99al kaburr malah..

    –> jangan kabur dong…. 🙂

  37. nh18 says:

    Hahaha …
    Ini kalo di Jakarta mungkin namanya …
    Sogo Jongkok …
    atawa pasar Senggol kali yaaa …

    Pasar Kodok ?
    Catet … !!!

    –> pasar senggol ada lagi om, nanti saya kesana deh dan buat liputannya 🙂 ….

  38. hedi says:

    Asyik tuh berburu ditempat barang bekas …….
    Saya suka jalan ketempat barag bekas kali aja menemukan barang yang aneh ….
    kalo pelayanannya nga ramah …. ya maafin aja, semahal-mahalnya di barang bekas toh nga akan semahal di mall
    Hehehehehehe …
    Nanti hunting barang bekas di BABE yuk …..

    –> ngajakin berarti siap bayarin ya kang? 😀

  39. Toto says:

    Dah lama ga ke tempat-tempat gitu..
    Padahal dulu lumayan sering…^^

    –> hehehe…jaman dulu itu kapan ya mas? 🙄

  40. yande says:

    Mmm… pasar kodok yah, emang kayak gitu mbak apalagi klo lagi rame wuihh sok pada ga perlu uang yang jualan disana, beda klo penjualnya dari bali, klo kita nawarnya kemurahan pasti memelas biar dinaikin sedikit harga tawarnya.

    –> hehehe…..udah biasa pedagang gitu sih 😀

  41. ifoell says:

    Gue pikir pasar yg menjual kodok..hihihihii

    –> heheeh…kalau jual kodok saya mah ga berani kesana 🙂

  42. Farrel says:

    He…he… dari pasar kodok ya…? dah dapet apa aja…?

    –> dapet omelan dari penjualnya 😦

  43. Yaah… saya udah siap2 mau beli Kodok… Gak jadi deh… 🙂

    –> kodoknya dah ngabur 🙂

  44. setan says:

    dimana alamatnya???
    ksi tw donk…
    klo bs skalian buatin denahnya dari Denpasar
    langsung kirim ke alamat e-mail saya ya..
    please..
    please..
    please..

  45. Maria says:

    Di Bali namanya Pasar Kodok, di Jakarta namanya Pasar Ular. Kenapa pasar2 second hand itu di namain nama2 binatang ya…???

  46. bang andy jaket kulit .bandung says:

    orang kecil yang suka pada barang murah itu di anggap menghancurkan martabat bangsa tapi yang telanjang di biarin karena senang lihat yang bahenol justru rakyat kecil senang pada yang murah dan bisa menjaga aurat dan harga diri bukan martabat bangsawan jadi pakaian bekas banyak membantu pengangguran mendapat lapangan kerja anak putus sekolah dapat berpikir mencari napkah dengan dagang tidak mengemis dan jadi gelandangan berusaha menafkahi anak istri dengan upaya sedikit tapi berusaha mencari yang hala memang bagi pengusaha besar di anggap mengganggu tapi biarlah kasihan mereka juga mahluk ciptaan tuhan yang berhak mencari kehidupan untuk menjaga kesetabilan bumi dan hidup mereka kenapa aku banyak melihat orang melarang dan tidak boleh melakukan yang sifatnya tidak merugikan orang lain tapi di anggap menganggu ketertiban terus mau dibawa kemana rasa persatuan dan kesatuan bangsa apa udah hilang rasa kebersamaan dan sepenanggungan mempunyai kemerdekaan di negara ini

  47. geg says:

    wieh q baru kemarin dr sana…
    dpt baju n rook yg lucu bgt,q paling senang kesana abis murah sch ya kalo pintar qt menawar..biar pun keringet bercucuran ga perduli n kaki pegel ttp aja milih”

  48. kalau saya mau kepasar itu bagaimana cara jalanan saya saya dari jogja mau ketampat itu ?

Leave a comment